lihat dan download document
PERKEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI
(Makalah)
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Pengantar
Teknologi Informasi (PTI)
Oleh:
Riyadi Nurdiansah
NPM : A2.1500083
TI-1A
Sekolah Tinggi Manajemen Informatika & Komputer (STMIK)
SUMEDANG – 2015
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puja dan puji
syukur kehadirat Allah SWT, maka penulis bisa menyelesaikan Makalah yang
berjudul “Perkembangan Teknologi Informasi” dan dengan harapan semoga
Makalah ini bisa bermanfaat dan menjadikan referensi bagi kita sehinga lebih
mengenal tentang apa itu perkembangan teknologi informasi dan sekaligus
mengenal sejarah-sejarah dari teknologi masalalu hingga sekarang ini. Makalah
ini juga merupakan sebagai salah satu tugas individu dari salah satu Mata Kuliah
di Semester Pertama.
Dalam penulisan makalah ini,
penulis menyadari adanya kesalahan-kesalahan baik dalam kalimat, maupun dalam
segi penulisannya. Oleh karena itu penulis memohon maaf dan mohon saran atas
semua kesalahan-kesalahan tersebut agar untuk kedepannya penulis bisa lebih
baik lagi.
Akhir kata semoga bisa bermanfaat
bagi Para Mahasiswa umumya, dan Khususnya pada diri sendiri dan semua yang
membaca makalah ini semoga bisa dipergunakan dengan semestinya.
Sumedang, Oktober 2015
Penulis
Daftar Isi
Judul
Kata Pengantar............................................................................................................ i
Daftar Isi...................................................................................................................... ii
Bab
I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang Masalah............................................................................................. 1
1.2
Rumusan Masalah..................................................................................................... 1
1.3 Tujuan Penelitian....................................................................................................... 1
Bab
II ISI (PEMBAHASAN MASALAH)
2.1 Definisi Tekhnologi Informasi.................................................................................... 2
2.2
Sejarah Perkembangan Tekhnologi Informasi............................................................. 3
2.3 Perkembangan Tekhnik Informasi.............................................................................. 7
Bab
III ISI PENUTUP
3.1 Kesimpulan.............................................................................................................. 11
3.2 Saran....................................................................................................................... 11
Daftar Pustaka............................................................................................................ iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang Masalah
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sebagai
bagian dari ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) secara umum adalah
semua yang teknologi berhubungan dengan
pengambilan, pengumpulan (akuisisi),
pengolahan, penyimpanan, penyebaran, dan penyajian informasi
(Kementerian Negara Riset dan Teknologi, 2006: 6). Tercakup dalam definisi
tersebut adalah semua perangkat keras, perangkat lunak, kandungan isi, dan
infrastruktur komputer maupun (tele)komunikasi. Istilah TIK atau ICT (Information and Communication Technology),
atau yang di kalangan negara Asia berbahasa Inggris disebut sebagai Infocom, muncul setelah berpadunya
teknologi komputer (baik perangkat keras maupun perangkat lunaknya) dan
teknologi komunikasi sebagai sarana penyebaran informasi pada paruh kedua abad
ke-20. Perpaduan kedua teknologi tersebut berkembang sangat pesat, jauh
melampaui bidang-bidang teknologi lainnya. Bahkan sampai awal abad ke-21 ini,
dipercaya bahwa bidang TIK masih akan terus pesat berkembang dan belum terlihat
titik jenuhnya sampai beberapa dekade mendatang. Pada tingkat global,
perkembangan TIK telah mempengaruhi seluruh bidang kehidupan umat manusia.
Intrusi TIK ke dalam bidang-bidang teknologi lain telah sedemikian jauh
sehingga tidak ada satupun peralatan hasil inovasi teknologi yang tidak
memanfaatkan perangkat TIK.
1.2 Rumusan
Masalah
Adapun
Rumusan Masalah dalam Makalah Perkembangan Tekhnik Informasi ini adalah sebagai
berikut:
- Apa
Pengertian dari Tekhnik Informasi?
- Bagaimana
sejarah perkembangan Tekhnik Informasi?
-
Bagaimana Perkembangan Tekhnik Informasi?
1.3 Tujuan
dan Manfaat
Tujuan
dan Manfaat penulisan Makalah ini adalah sebagai berikut:
- Mengetahui
tentang pengertian dari Tekhnik Informasi
- Mengetahui
bagaimana sejarah Tekhnik Informasi
-
Mengetahui Perkembangan Tekhnik Informasi
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Tekhnik Informasi
1.
Haag dan Keen
Pada
1996, Haag dan Keen mengdefinisikan teknologi informasi sebagai seperangkat
alat yang membantu kita untuk bekerja denan informasi dan melakukan tugas-tugas
yang berhubungan dengan pemrosesan informasi. Dalam hal ini, dianggap alat
yang digunakan untuk pekerjaan yang berkaitan dengan informasi. Pengolahan
informasi yang dihasilkan diproses menggunakan alat-alat tersebut.Alat-alat ini
adalah komputer beserta software-software pendukungnya.
2. Martin
Pada 1999, Martin mendefinisikan Teknologi Informasi yang tidak hanya terbatas pada
teknologi komputer yang digunakan untuk memproses dan menyimpan informasi
melainkan juga mencakup teknologi komunikasi untuk mengirimkan informasi.
Dia melihat tidak hanya sebagai teknologi komputernya saja yang dipergunakan
untuk
pemrosessan dan penyimpanan data. Pengertiannya lebih luas lagi
karena Martin juga memasukan teknologi komunikasi yang digunakan
untuk melakukan pengiriman informasi.
3. Mc
Keown
Pada
tahun 2001 Mc Keown mendefinisikan Teknologi Informasi merujuk pada seluruh
bentuk teknologi yang digunakan untuk menciptakan,
menyimpan, mengubah, dan untuk menggunakan informasi tersebut dalam
segala bentuknya. (Cukup jelas di sini bahwa Teknologi
Informasi mencakup keseluruhan bentuk teknologi
yangdigunakan untuk memproses informasi. Bentuknya
bermacam-macam layaknya computer sebagai alat multimedia. Didukung oleh
perangkat lunak yang sesuai dengan pengolahan informasi tersebut.
4. Willams
dan Sawyer
Pada
2003 Williams dan Sawyer mendefinisikan Teknologi Informasi adalah teknologi
yangmenggabungkan komputasi, komputer/ dengan jalur komunikasi berkec epatan
tinggi yang membaca data, suara dan Video. Williams dan Sawyer memberikan
pengertian ini merupakan gabungan komputer yangdikaitkan dengan saluran
komunikasi dengan kecepatan yang tinggi untuk pengiriman data, baik berupa
text, audio maupun Video. Data dalam bentuk multimedia yang diakomodir
oleh penggunaan komputer. Pada 2005 Williams dan Sawyer lebih lengkap lagi
memberikan definisi Teknologi Informasi sebagai sebuah bentuk umum yang
menggambarkan setiap teknologi yang membantu menghasilkan, memanipulasi,
menyimpan, mengkomunikasikan, dan atau menyampaikan informasi.
2.2 Sejarah Perkembangan
Teknologi Informasi
Perkembangan
peradaban manusia diiringi dengan perkembangan cara penyampaian informasi (yang
selanjutnya dikenal dengan istilah teknologi informasi), mulai dari
gambar-gambar yang tak bermakna di dinding-dinding gua, peletakan tonggak
sejarah dalam bentuk prasasti, sampai diperkenalkannya dunia arus informasi yang
dikenal dengan nama internet.
1. Masa Prasejarah
Pada zaman ini,
teknologi informasi dan komunikasi yang dilakukan oleh manusia berfungsi
sebagai sistem untuk pengenalan bentuk-bentuk yang manusia kenal. Untuk
menggambarkan informasi yang diperoleh, mereka menggambarkannya pada
dinding-dinding gua tentang berburu dan binatang buruannya. Pada masa ini,
manusia mulai mengidentifikasi benda-benda yang ada di sekitar lingkungan
tempat tinggal mereka, kemudian melukiskannya pada dinding gua tempat
tinggalnya. Awal komunikasi mereka pada zaman ini hanya berkisar pada bentuk
suara dengusan dan menggunakan isyarat tangan.
Pada zaman prasejarah
mulai diciptakan dan digunakan alat-alat yang menghasilkan bunyi dan isyarat,
seperti gendang, terompet yang terbuat dari tanduk binatang, dan isyarat asap
sebagai alat pemberi peringatan terhadap bahaya.
Piktografi
a. 3000 SM
Untuk yang pertama
kali, tulisan digunakan oleh bangsa Sumeria dengan menggunakan simbol-simbol
yang dibentuk dari piktografisebagai huruf. Simbol atau huruf-huruf ini
juga mempunyai bentuk bunyi (penyebutan) yang berbeda sehingga mampu menjadi
kata, kalimat, dan bahasa.
b. 2900 SM
Pada 2900 SM, bangsa
Mesir Kuno menggunakan huruf hieroglif. Hieroglif merupakan bahasa simbol,
dimana setiap ungkapan diwakili oleh simbol yang berbeda. Jika simbol-simbol
tersebut digabungkan menjadi satu rangkaian, maka akan menghasilkan sebuah arti
yang berbeda. Bentuk tulisan dan bahasa hieroglif ini lebih maju dibandingkan
dengan tulisan bangsa Sumeria.
Hieroglif
Serat Papyrus
c. 500 SM
Pada 500 SM, manusia
sudah mengenal cara membuat serat dari pohon papyrus yang tumbuh di sekitar
sungai Nil.Serat papyrus dapat digunakan sebagai kertas. Kertas yang
terbuat dari serat pohon papyrus menjadi media untuk menulis atau media untuk
menyampaikan informasi yang lebih kuat dan fleksibel dibandingkan dengan
lempengan tanah liat yang sebelumnya juga digunakan sebagai media informasi.
d. 105 M
Pada masa ini, bangsa
Cina berhasil menemukan kertas. Kertas yang ditemukan oleh bangsa Cina pada masa
ini adalah kertas yang kita kenal sekarang. Kertas ini dibuat dari serat bambu
yang dihaluskan, disaring, dicuci, kemudian diratakan dan dikeringkan. Penemuan
ini juga memungkinkan sistem pencetakan yang dilakukan dengan menggunakan blok
kayu yang ditoreh dan dilumuri oleh tinta atau yang kita kenal sekarang dengan
sistem cap.
Kertas yang ditemukan Bangsa Cina
2. Masa Modern (1400 M s.d.
Sekarang)
a. Tahun 1455
Pada 1455, untuk
pertama kalinya Johann Gutenberg mengembangkan mesin cetak dengan
menggunakan plat huruf yang terbuat dari besi dan dapat diganti-ganti dalam
bingkai yang terbuat dari kayu.
b. Tahun 1830
Augusta Lady
Byron menulis program komputer yang pertama di dunia. Ia bekerja sama
denganCharles Babbage menggunakan mesin analytical yang didesain
sehingga mampu memasukkan data, mengolah data, dan menghasilkan bentuk keluaran
dalam sebuah kartu. Mesin ini dikenal sebagai bentuk komputer digital yang
pertama, walaupun cara kerjanya lebih bersifat mekanis daripada bersifat
digital.
c. Tahun 1837
Telegraf dan Penemunya (Samuel
Morse)
Samuel Morse mengembangkan
telegraf dan bahasa kode morse bersama Sir William Cook dan Sir
Charles Wheatstone. Morse menggunakan kode-kode sederhana untuk mewakili
pesan-pesan yang ingin dikirimkan dengan menggunakan pulsa listrik melalui kabel
tunggal. Namun sinyal-sinyal yang dapat dikirim dengan baik hanya berada dalam
jarak 32 km. Untuk jarak yang lebih jauh, sinyal-sinyal yang diterima menjadi
terlalu lemah untuk direkam. Kemudian, Morse membangun
peralatan relai yang ditempatkan di setiap 32 km dari stasiun sinyal.
Relai tersebut berfungsi untuk mengulangi sinyal yang diterima dan mengirimnya
kembali ke 32 km berikutnya. Relai terdiri dari sakelar yang dioperasikan
secara elektromagnetik. Sistem telegraf kemudian segera digunakan untuk bisnis
yang membutuhkan pengiriman pesan secara cepat untuk jarak yang jauh, seperti
surat kabar dan pesan untuk perjalanan kereta api.
d. Tahun 1877
Pada
1877, Alexander Graham Bell menciptakan dan mengembangkan telepon
yang dipergunakan pertama kali secara umum. Pada 1879, sistem pemanggilan
telepon mulai menggunakan nomor yang menggantikan sistem pemanggilan nama. Hal
ini untuk mencegah operator yang tidak mengenal semua pelanggan. Sistem
penomoran telepon menggunakan huruf dan angka, dimana nomor telepon menggunakan
sistem dua huruf dan lima digit angka.
2.3
Perkembangan Teknologi Informasi
Bila dilacak ke
belakang, terdapat beberapa tonggak perkembangan teknologi yang secara nyata
memberi sumbangan terhadap eksistensi TIK saat ini. Pertama adalah temuan
telepon oleh Alexander Graham Bell pada tahun 1875. Temuan ini kemudian
ditindaklanjuti dengan penggelaran jaringan komunikasi dengan kabel yang
melilit seluruh daratan Amerika, bahkan kemudian diikuti pemasangan kabel
komunikasi trans-atlantik. Inilah infrastruktur masif pertama yang dibangun
manusia untuk komunikasi global. Memasuki abad ke-20, tepatnya antara tahun
1910-1920, terealisasi transmisi suara tanpa kabel melalui siaran radio AM yang
pertama (Lallana, 2003:5). Komunikasi suara tanpa kabel segera berkembang
pesat, dan kemudian bahkan diikuti pula oleh transmisi audio-visual tanpa
kabel, yang berwujud siaran televisi pada tahun 1940-an. Komputer elektronik
pertama beroperasi pada tahun 1943, yang kemudian diikuti oleh tahapan
miniaturisai komponen elektronik melalui penemuan transistor pada tahun 1947,
dan rangkaian terpadu (integrated
electronics) pada tahun 1957. Perkembangan teknologi elektronika, yang
merupakan soko guru TIK saat ini, mendapatkan momen emasnya pada era perang
dingin. Persaingan IPTEK antara blok Barat (Amerika Serikat) dan blok Timur
(eks Uni Sovyet) justru memacu perkembangan teknologi elektronika lewat upaya
miniaturisasi rangkaian elektronik untuk pengendali pesawat ruang angkasa
maupun mesin-mesin perang. Miniaturisasi komponen elektronik, melalui
penciptaan rangkaian terpadu, pada puncaknya melahirkan mikroprosesor.
Mikroprosesor inilah yang menjadi ‘otak’ perangkat keras komputer, dan terus
berevolusi sampai saat ini.
Di lain pihak,
perangkat telekomunikasi berkembang pesat saat mulai diimplementasi-kannya
teknologi digital menggantikan teknologi analog yang mulai menampakkan
batas-batas maksimal pengeksplorasiannya. Digitalisasi perangkat telekomunikasi
kemudian berkonvergensi dengan perangkat komputer yang dari awal merupakan
perangkat yang mengadopsi teknologi digital. Produk hasil konvergensi inilah
yang saat ini muncul dalam bentuk telepon seluler. Di atas infrastruktur
telekomunikasi dan komputasi inilah
kandungan isi (content) berupa
multimedia, mendapatkan tempat yang tepat untuk berkembang. Konvergensi
telekomunikasi-komputasi-multimedia inilah yang menjadi ciri abad ke-21,
sebagaimana abad ke-18 dicirikan oleh revolusi industri. Bila revolusi industri
menjadikan mesin-mesin sebagai pengganti ‘otot’ manusia maka revolusi digital
(karena konvergensi telekomunikasi-komputasi-multimedia terjadi melalui
implementasi teknologi digital) menciptakan mesin-mesin yang mengganti (atau
setidaknya meningkatkan kemampuan) ‘otak’ manusia.
Indonesia pernah
menggunakan istilah telematika (telematics)
untuk maksud yang kurang lebih sama dengan TIK yang kita kenal saat ini. Encarta Dictionary mendeskripsikan telematics sebagai telecommunication+informatics (telekomunikasi+informatika)
meskipun sebelumnya kata itu bermakna science
of data transmission. Pengolahan informasi dan pendistribusiannya melalui
jaringan telekomunikasi membuka banyak peluang untuk dimanfaatkan di berbagai
bidang kehidupan manusia, termasuk bidang pendidikan. Ide untuk menggunakan
mesin-belajar, membuat simulasi proses-proses yang rumit, animasi proses-proses
yang sulit dideskripsikan, sangat menarik minat praktisi pembelajaran. Tambahan
lagi, kemungkinan untuk melayani pembelajaran yang tak terkendala waktu dan
tempat, juga dapat difasilitasi oleh TIK. Sejalan dengan itu mulailah bermunculan
berbagai jargon berawalan e, mulai
dari e-book, e-learning, e-laboratory,
e-education, e-library dan sebagainya. Awalan e- bermakna electronics
yang secara implisit dimaknai berdasar
teknologi elektronika digital.
Kartu Perforasi
e. Tahun 1889
Pada
1889, Herman Hollerith menerapkan prinsip kartu
perforasi untuk melakukan penghitungan. Tugas pertamanya adalah menemukan
cara yang lebih cepat untuk melakukan perhitungan bagi Biro Sensus Amerika
Serikat. Sensus yang dilakukan pada 1880 membutuhkan waktu tujuh tahun untuk
menyelesaikan perhitungan. Dengan berkembangnya populasi, Biro Sensus tersebut
memperkirakan bahwa dibutuhkan waktu sepuluh tahun untuk menyelesaikan perhitungan
sensus.
Hollerith menggunakan
kartu perforasi untuk memasukkan data sensus yang kemudian diolah oleh alat
tersebut secara mekanik. Sebuah kartu dapat menyimpan hingga 80 variabel.
Dengan menggunakan alat tersebut, hasil sensus dapat diselesaikan dalam waktu
enam minggu. Selain memiliki keuntungan dalam bidang kecepatan, kartu tersebut
berfungsi sebagai media penyimpan data. Tingkat kesalahan perhitungan juga
dapat ditekan secara drastis.
f. Tahun 1931
Pada
1931, Vannevar Bush membuat sebuah kalkulator untuk menyelesaikan
persamaan differensial. Mesin tersebut dapat menyelesaikan persamaan
differensial kompleks yang selama ini dianggap rumit oleh kalangan pelajar dan
mahasiswa. Mesin tersebut sangat besar dan berat karena ratusan gerigi dan
poros yang dibutuhkan untuk melakukan perhitungan.
g. Tahun 1939
Pada 1939, Dr.
John V. Atanasoff dan dibantu oleh Clifford Berry berhasil
menciptakan komputer elektronik digital pertama. Sejak saat ini, komputer terus
mengalami perkembangan sehingga menjadi semakin canggih. Mengenai sejarah
perkembangan komputer ini akan dijelaskan pada bagian berikutnya.
h. Tahun 1973 – 1990
Pada masa ini,
istilah internet diperkenalkan dalam sebuah paper tentang TCP/IP.
Secara harfiah, internet (interconnected networking) diartikan sebagai
rangkaian komputer yang terhubung di dalam beberapa rangkaian. Rangkaian pusat
yang membentuk internet diawali pada 1969 sebagai ARPANETyang dibangun
oleh ARPA (United States Department of Defense Advanced Research
Projects Agency). Beberapa penyelidikan awal yang disumbang oleh ARPANET di
antaranya adalah kaedah rangkaian tanpa pusat (decentralised network),
teori queueing, dan kaedah pertukaran paket (packet switching).
Pada
1981, National Science
Foundation mengembangkan backbone yang disebut CSNET dengan
kapasitas 56 Kbps untuk setiap institusi dalam pemerintahan.
Pada 1 Januari 1983,
ARPANET menukar protokol rangkaian pusatnya, dari NCP ke TCP/IP. Ini merupakan
awal dari Internet yang kita kenal sekarang. Kemudian pada
1986, IETF mengembangkan sebuah server yang berfungsi sebagai alat
koordinasi di antara DARPA, ARPANET, DDN, dan Internet Gateway. Pada
1990-an, internet telah berkembang dan menyambungkan banyak pengguna
jaringan-jaringan komputer yang ada.
i. Tahun 1991 – Sekarang
Sistem bisnis dalam
bidang IT pertama kali terjadi ketika CERN memungut bayaran dari para
anggotanya untuk menanggulangi biaya operasionalnya. Pada 1992, mulai terbentuk
komunitas internet dan diperkenalkannya istilah World Wide Web (www)
oleh CERN. Pada 1993, NSF membentuk InterNIC untuk menyediakan jasa
pelayanan internet menyangkut direktori dan penyimpanan data
sertadatabase (oleh AT&T), jasa registrasi (oleh Network
Solution Inc), dan jasa informasi (oleh General Atomics/CERFnet). Pada 1994,
pertumbuhan internet melaju dengan sangat cepat dan mulai merambah ke dalam
berbagai segi kehidupan manusia dan menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan
dari manusia. Pada 1995, perusahaan umum mulai diperkenankan menjadi provider
dengan membeli jaringan di backbone. Langkah ini memulai pengembangan
teknologi informasi, khususnya internet dan penelitian-penelitian untuk
mengembangkan sistem dan alat yang lebih canggih.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pemanfaatan
TIK dalam pembelajaran di Indonesia telah memiliki sejarah yang cukup panjang.
Inisiatif menyelenggarakan siaran radio pendidikan dan televisi pendidikan
sebagai upaya melakukan penyebaran informasi ke satuan-satuan pendidikan yang
tersebar di seluruh nusantara, merupakan wujud dari kesadaran untuk mengoptimalkan
pendayagunaan teknologi dalam membantu proses pembelajaran masyarakat.
Kelemahan utama siaran radio maupun televisi pendidikan adalah tidak adanya
interaksi imbal-balik yang seketika. Siaran bersifat searah, dari nara sumber
belajar atau fasilitator kepada pembelajar.
Introduksi
komputer dengan kemampuannya mengolah dan menyajikan tayangan multimedia (teks,
grafis, gambar, suara, dan movie)
memberikan peluang baru untuk mengatasi kelemahan yang tidak dimiliki siaran
radio dan televisi. Bila televisi hanya mampu memberikan informasi searah
(terlebih-lebih bila materi tayangannya adalah materi hasil rekaman),
pembelajaran berbasis teknologi internet memberikan peluang berinteraksi baik
secara sinkron (real time) maupun
asinkron (delayed). Pembelajaran berbasis
Internet memungkinkan terjadinya pembelajaran secara sinkron dengan keunggulan
utama bahwa pembelajar maupun fasilitator tidak harus berada di satu tempat
yang sama. Pemanfaatan teknologi video
conference yang dijalankan berdasar teknologi Internet, memungkinkan
pembelajar berada di mana saja sepanjang terhubung ke jaringan komputer. Selain
aplikasi puncak seperti itu, beberapa peluang lain yang lebih sederhana dan
lebih murah juga dapat dikembangkan sejalan dengan kemajuan TIK saat ini.
3.2
Saran
Untuk
menunjang pekerjaan dalam kehidupan, Teknik Informasi harus dikembangkan agar
pekerjaan bisa dilakukan sesuai dengan perkembangan zaman. Untuk menunjang
perkembangan teknik informatika perlu adanya Sumber Daya Manusia yang
berkembang pula.
Daftar Pustaka
Hari Wibawanto. 2006. Learning
Management System. Handout.
Disajikan pada Training on ICT in Instruction
for Quality Improvement of Graduate Study di Universitas Udayana,
Denpasar.
Kementerian Negara Riset dan Teknologi. 2006. Buku Putih. Penelitian Pengembangan dan Penerapan
IPTEK Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi Tahun 2005-2025.
Jakarta: Kementerian Negara Riset dan Teknologi.
Lallana, Emmanuel C. 2003. The
Information Age. Manila: e-Asean Task Force UNDP APDIP.
SEAMOLEC. 2003. e-Learning
di Indonesia dan Prospeknya di Masa Mendatang. Makalah. Disajikan pada Seminar Nasional E-Learning perlu E-Library di
Universitas Kristen Petra Surabaya pada 3 Februari 2003.
Unnes. 2006. Laporan
Akhir Pelaksanaan Program K-2. Semarang: Unnes
https://rohmangado2.files.wordpress.com